KABARINSPIRATIF.COM, Karanglewas – Sore itu langit berwarna jingga, tapi semangat memancing ikan jahger dan lele dimolam, di gubug bambu pinggir sawah menyala terang. Lima pekerja keras, dari buruh hingga konten kreator, berkumpul dalam obrolan hangat ditemani kopi hitam. Tak sekadar basa-basi, perbincangan mereka membahas sesuatu yang sangat berarti: perlindungan diri lewat BPJS Ketenagakerjaan. Sabtu sore (28/06/2025).
Mereka adalah wajah nyata masyarakat pekerja informal, Burhan sang buruh bangunan, Pak Darto sopir angkot, Udin relawan sosial, Bekti tukang ngarit, dan Raka konten kreator. Di tengah mereka hadir “Mas Perisai”, duta sosial yang datang bukan membawa janji, tapi solusi perlindungan konkret bagi para pejuang nafkah.
“Kerja berat, risiko tinggi. Tapi bukan berarti tak punya pelindung,” tegas Mas Perisai sambil menunjukkan formulir dan brosur BPJS Ketenagakerjaan.
Obrolan itu tak sekadar tanya jawab. Ia menjelma menjadi cahaya kesadaran bahwa semua pekerja, apapun profesinya, tukang batu, marbot, ibu rumah tangga, petani, pedagang, relawan, sopir, bahkan youtuber, berhak mendapat perlindungan yang layak dari negara.
“Relawan itu pejuang sunyi. Negara juga kasih ruang,” ujar Mas Perisai kepada Udin, sang relawan sosial yang selama ini bekerja tanpa upah tapi penuh cinta.
BPJS Ketenagakerjaan bukan milik pekerja kantor saja. Ia hadir untuk mereka yang berkeringat tanpa kamera, bekerja tanpa sorot media, namun setiap langkahnya menyambung hidup keluarga. Perlindungan mulai dari jaminan kecelakaan kerja, santunan kematian, hingga beasiswa untuk anak jika peserta wafat, menjadi tameng sosial bagi mereka yang selama ini rentan, tapi tak pernah minta belas kasihan.
“Justru orang kecil yang harus dilindungi duluan, karena kalau mereka jatuh, satu keluarga bisa runtuh,” ucap Mas Perisai menggugah.
Bekti Menutup dengan Nada Kesadaran Penuh Harap
Sambil menyandarkan arit dan mengelap keringat, Bekti, si tukang ngarit dari pinggir desa, menatap langit yang kian temaram. Ia menunduk sejenak, lalu berkata labtang dan mantap,
“Dari gubug kecil ini, kita tahu bahwa hidup tenang bukan cuma milik orang kota. Dari kopi sore ini, kami sadar bahwa perlindungan bukan hanya untuk yang bergaji tetap. Takmir, marbot Masjid, jaga malam, Tukang ngarit, youtuber, sopir, relawan, semua bisa, semua berhak.”
Senja ini bukan sekadar mengganti siang, tapi membangunkan kesadaran. Kopi ini bukan hanya hangat di mulut, tapi mengalirkan semangat di dada. Dan perlindungan ini bukan mimpi, tapi nyata, kalau kita mau mendaftar dan menjaga.”
“Jangan nunggu kaya dulu. Daftar sekarang, lindungi diri dan keluarga. Jangan sampai nasi sudah jadi bubur, baru cari perlindungan.” Tandasnya.
Penutup Tegas dari Mas Perisai, “Negara sudah siapkan perlindungan, jangan sampai kita yang terlambat mengambil kesempatan. KTP dan nomor HP cukup untuk memulai, bukan kekayaan. Saya siap bantu, kapan saja. Perlindungan bukan buat besok, tapi mulai hari ini.”
Daftar Sekarang, Lindungi Dirimu dan Keluarga, Usia peserta: 17 sampai dengan kurang dari 65 tahun. Iuran ringan, Mulai Rp16.800/bulan. Cukup dengan: KTP & Nomor HP aktif. Daftar via Perisai atau online. Lupa bayar, Tanpa denda, tinggal aktifkan kembali kapan saja melalui Perisai.
BPJS Ketenagakerjaan, Hadir untuk Semua, Termasuk Kita dan para awak media, wartawan dan anggota keluarganya pekerja Informal. Pungkasnya.
( Djarmanto – YF2DOI )