Gus Mashyur Gelar Istighotsah, Yang Hadir Dipilih Allah SWT untuk Memuliakan Kekasih-NYA

KABARINSPIRATIF.COM, WONOSOBO – Ratusan jamaah dari berbagai penjuru Nusantara mengikuti Istighotsah dalam rangka Haul KH. Ghozaly Syihab wa Dzurriyyatih, Sabtu malam (17/5/2025), di Gedung Thoregoh, kompleks Makbaroh Senjata Kesuman, Pondok Pesantren Miftahul Huda, Siwatu, Bumiroso, Watumalang, Wonosobo.

Acara yang digelar oleh KBJI Isro’ill ini menjadi ruang dzikir bersama, ajang silaturahmi lintas generasi, serta momentum meneladani perjuangan dan keikhlasan almaghfurlah KH. Ghozaly Syihab dalam mengabdi pada umat.

Pengasuh KBJI Isro’ill, KH. M. Mashyur Syihab atau akrab disapa Gus Mashyur, menegaskan bahwa istighotsah bukan semata rutinitas seremonial, melainkan bagian dari ihtiar batin untuk menyambung sanad ruhaniyah kepada para kekasih Allah SWT.

“Kami semua berharap berkah dan barokah dari dzikir serta ilmu yang diwariskan oleh RKH. Ghozaly Syihab. Dan saya yakin, tidak ada yang hadir malam ini kecuali benar-benar dihadirkan oleh Allah SWT sendiri, demi memuliakan makhluk yang dicintai-NYA,” tegas Gus Mashyur.

Lebih jauh, Gus Mashyur menyampaikan bahwa di era digital seperti sekarang, istighotsah dan haul justru semakin relevan untuk memperkuat jati diri spiritual umat di tengah gempuran gaya hidup instan dan kosong nilai.

“Zaman sekarang ini banyak orang tersesat karena kehilangan arah. Maka hadir di majelis seperti ini bukan hanya soal nostalgia, tapi soal keberanian untuk kembali ke jalan dzikir, ke jalan ulama, dan ke jalan kemuliaan yang sesungguhnya, dan yang Hadir karena dipilih Allah SWT untuk Memuliakan Kekasih-NYA.”

Dalam acara tersebut, para santri, keluarga, sahabat, serta kerabat hadir dari berbagai Kabupaten, kota dan provinsi, antara lain Gresik, Cirebon, Cianjur, Depok, Serang, Banten, Purwokerto, Banyumas, Batang, Pekalongan, Semarang, Madura, Probolinggo, Yogyakarta, Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, hingga luar Pulau Jawa.

Menariknya, Gus Mashyur membacakan surat Al-Fatihah satu per satu untuk setiap daerah asal jamaah, sebagai bentuk penghormatan dan doa tulus agar seluruh hadirin membawa pulang keberkahan dan kekuatan ruhani.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin bersama oleh Gus Mashyur dan Kiai Guntur, menggetarkan ruang Thoregoh dengan lantunan harapan kepada Allah SWT. Setelah itu, suasana semakin hangat dengan pembacaan Sholawat Nami secara berjamaah sambil saling berjabat tangan, menebarkan rasa persaudaraan dan cinta sesama pecinta ulama.
Kebersamaan ditutup dengan ngopi bersama, menciptakan suasana akrab dan guyub dalam semangat kekeluargaan yang menjadi ciri khas pesantren dan para santrinya.

Haul dan istighotsah ini menjadi bukti nyata bahwa spiritualitas masih menjadi kebutuhan utama umat Islam, dan warisan perjuangan ulama terus hidup di hati para pecintanya.(Djarmanto-YF2DOI)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top